Belahan Jiwa

ca9013902a7911e3a77c22000a1fbb14_7“Dia kelihatannya baik.”

Kubuka mata dan mencari asal suara.

Dia sedang duduk di tepian tempat tidurku, masih mengenakan pakaian tidur. Tangannya memilin-milin rambut sambil sesekali menguap.

“Hei. Mengapa tidak tidur?” aku bangkit dan memeluknya.

Dia menggeleng, lalu berkata, “Tolong putarkan lagu saja.”

Kuturuti permintaannya, kemudian duduk di sampingnya. Ditariknya tanganku ke dalam genggamannya.

“Aku tadi mendengar percakapan kalian di ruang tamu,” sambil tersenyum tipis dia meneruskan ucapannya, “jadi, dia sudah tahu tentang kita, dan memilih tetap bertahan?”

Aku tersenyum dan mengangkat bahu, “Dia seorang dokter. Kurasa dia mengerti.”

“Bukankah dokter dan pasien tidak seharusnya berhubungan?”

Wajahku panas. “Aku… tidak sedang berhubungan dengannya,” tapi nada suaraku tak cukup meyakinkan.

Dia tertawa dan memelukku. “Kau bahagia bersamanya?” bisiknya bertanya di telingaku.

Aku hanya mengangguk.

“Maka pertahankan dia,” suaranya terdengar tercekat. Sepertinya menahan tangis.

Kulepaskan pelukannya, “Bagaimana denganmu?”

Dia kembali tersenyum tipis. Dibelainya rambutku. “Aku akan baik-baik saja. Seperti biasa.”

“Tapi dia memberiku pil-pil itu.”

“Mungkin sudah saatnya,” ia mencium keningku, “seperti yang kukatakan, dia sepertinya baik.”

Aku balas memeluknya erat. Sungguh, aku bimbang untuk memilih. Sayup-sayup kudengar lantunan lagu yang mengalun. Air mataku mengalir.

I have a face I cannot show

I make the rules up as I go

Just try and love me if you can

Are you strong enough to be my man, my man?*

Dia mengusap airmataku, “Hussh… bertahanlah,” lalu dia bangkit dan duduk di tepi jendela. “Setidaknya ia tak melemparmu dengan asbak sambil meneriakimu gila.”

Aku mendengus. Pacarku sebelumnya, memang melakukannya saat kukenalkan dia pada saudara kembarku itu.

*****

*potongan lirik lagu Strong Enough – Sheryl Crow.

Tulisan di atas hanya fiksi belaka. Ditulis untuk Prompt #75 – Are You Strong Enough? #250 kata, tidak termasuk judul dan catatan kaki. Seharusnya genre romance, tapi entah kenapa jadi begini. T_T